Bulan dan tahun ini tampaknya telah menjadi resolusi besar untuk saya, dan mungkin untuk teman-teman lainya. .Lima hari yang lalu, menjadi momentum pertambahan usia saya, Ulang tahun yang ke 21. Lima hari sebelumnya menjadi momentum untuk penyelesaian studi sarjana saya. Dan baru kemarin, (tepat setelah lima hari ulang tahun saya), semua umat muslim berbahaiga akan datangnya hari raya idul fitri untuk tahun ini. Berkah yang bertubi tubi dari Ramadhan tahun ini. Saya begitu merasakan kebahagaian itu. Sekaligus merasakan kegalauan yang menjadi satu paket didalamnya. This month and this year became my big resolution moment and maybe for some of my friends as well. Five days ago (when I was writing this article) is my 21st birthday. Five days before it is my special moment when I was considered pass from my bachelor degree program. Then, five days after my birthday all Muslim celebrated Eid Mubarak day. God give many blessing for me in Ramadhan this year. It is really enjoyed, happiness came one by one. But, there is still kegalauan in my heart. Sebut saja kegalauan akut yang selalu dirasakan mahasiswa yang akan segera lulus dari kuliahnya. Mungkin. Kalau dicerita ceita kartun, kondisi ini seperti anak burung kecil yang dituntut untuk pergi dari lingkunganya karena sudah dewasa dan hidup mandiri. Belum lancar terbang, penglaman hidup yang masih digaris kemiskinan, dan hal hal lain. Sedikit banyak itulah yang saya rasakan saat ini, dan saya yakin saya tidak sendiri. (Suara teman mengiyakan dari belakang barisan). It calls acute confusion for fresh graduated student. This case is like a little bird that encouraged getting independent life in thick forest. They cannot fly yet, poor of life experience, and other kind of shortage. Less or more, I felt like that and I am sure there are a lot of friends who standing behind me and feel the same. Sebenarnya, itu telah saya pikirkan sejak satu atau dua tahun yang lalu. Saya sudah harus memepersiapkan hidup saya setelah lulus nanti. Tidak ada uang lagi dari orang tua titik. Saya sudah harus menemukan sumber keuangan dan jalan hidup sendiri. Bankan dengan PEDE nya saya sering mensosialisasikan dengan teman-teman akan formula persiapan setelah wisuda. Kami haus menjadi sarjana yang tidak menambah angka pengangguran diberita online dan ofline. Tapi, berbicara dan berencana itu tidak sesulit menjalaninya. Buktinya kegalauan itu masih tetap ada. Tulisan ini saya persembahakan untuk diri saya sendiri dan teman-teman angkatan galau yang baru saja diwisuda. Actually, i have been thinking of that since two year ago when I was second years student in college. I need preparation for my life after graduate. There must be no more pocket money from my parents. I will have found my own money resources. But, make a plan is easier than make it actualized. The confusion is still here. This article present to myself and my friend who still stay in confusion line. Sebenarnya ini adalah permasalahn simple. Pertanyaanya juga tidak kala simple! Kemana kamu setelah kuliah?. Hayo jawab, orang yang beruntung masih belum capek kuliah dan punya banyak uang, langsung bakal ngejar S2 dan Thesis yang menyusul. Yang punya banyak keluarga dan keluarga-keluarga relasi yang dipaksa, bersyukurlah karena kesempatan kerja sepertinya akan jauh lebih banyak untuk anda. Namun bagaimana dengan untuk kamu, iya kamu, yang sudah bosen mengadapi kelas dan peleitian, tidak punya uang untuk lanjut kuliah, tidak punya relasi dan pengalaman untuk gontok gontokan menyebarkan map lamaran kerja, plus tidak punya nyali serta malu untuk sekedar jadi kasir atau pelayan restoran.Selamat menjadi kaum mayoritas tanpa batas (yang akan terseyum dengan kegalauan akut setiap pagi). Jadi selamat memasuki kehidupan tersantai dengan malam dan pagi yang tidak akan tampak seindah saat kita masih mengatur jadwal untuuk kuliah, jadwal untuk nongkrong dengan teman-teman. Actually, this is simple case. The question of this case is also simple. Where are you going after graduate? Just answer this question. Friend who have shoot, still not tired yet joining in class, and have extra money will chase the opportunity of master degree. People who have rope or forced rope, you have to be grateful because the opportunity of getting job is bigger for you. But, how about you? Yeah, exactly you. Who bored with class and research, then there is no enough money for continue your study and there are not too many rope that you have, afterward have bunch of ashamed to do little things with little salary. Congratulation you have become human being in majority. Welcome to the most relaxed life with night and morning that is not as beautiful as when we still arrange our class schedule or hang out with our friend. Saya tidak tahu,sudah seberapa lama kita kehilangan makna dari sebuah kelulusan. Banyak dari teman-teman hanya berfokus pada beban gelar yang sudah didapat. Gelar yang hanya tediri dari beberapa huruf itu tampaknya sudah membebani terlalu berat. S.E (Sarjana Ekonomi), S.P (Sarjana Oertanian), S. Pd (Sarjana Pendidikan) atau Sarjana dengan S lainya. Padahal ketika kita melihat sedikit lebih jauh, selesainya masa studi tidaklah didefinisikan oleh sebuah proses kemandirian yang harus dilewati dengan bekerja disatu tempat dengan gaji yang cukup untuk menghidupi biaya hidup bulanan, menabung, dan membeli kendaraan impian, dan persiapan untuk menikah. Titik. I don’t know how long we have been forgetting about the meaning of graduation. There are many friend focuses with the title only. Title seems becomes responsibility, in Indonesia we will get title in the end of our name when we graduated, for example I will get title “S.E (Sarjana Economi/Economic Bachelor’s) in behind of my name. I would like to ask you to join me in further opinion about this case. Graduated is not defined as a result to get good job to fulfill our monthly needed, buy a car, and save money for the wedding. Kelulusan adalah sebuah gerbang dimana gerbang kesempatan dibuka. Semua definisi itu adalah bentukan dari tuntutan kebiasan. Sehigga banyak teman yang stress berat unttuk memikirkan dimana kerja? dimana dapat duit? dan bagaimana menghindar pertanyaan apa pekerjaan sekarang? Graduated is a process when the gate of opportunity will open. It is not about the result but this is about the process. We still have to struggle to find where field or area for fighting to our future. Don’t be trapped in others definition. Almost of us is so scary to face question, where are you working now? Sebenarnya itulah yang saya rasakan sampai satu bulan terakhir ini. Well, saya rasa itu juga masih menjadi beban berat untuk teman teman hingga saat ini. Bahkan tidak jarang saya mendengar teman teman yang malah lebih memilih untuk menunda kelulusannya karena takut akan beban tersebut. Padahal tidak seharusnya untuk kita terjebak kedalam keagalauan itu terus menerus. Hidup muda di usia 20 tahunan, dengan semangat lulusan baru, ini merupakan kesempatan yang tidakah lah selalu datang. Dan kebanyakan dari kita mengabaiakanya hanya untuk menungu dirumaah sebagai pengangguran, dan semunya kebanyakan bangga dengan tu semua. Actually, this is what I felt in several months ago. Well, I think there are many friends still feel the same. Even, some of friend are willing to postpone their graduation because they afraid of situation that they will face. Actually, we don’t need to be trapped in confusion situation, We are living in our 20, with the spirit of fresh graduated, this chance is only coming once in our life. Make sure, what are we going to do, and fight for that. Doubtful will never give certainty. Just recall again, what are we really want to be. Most of us, decide to send application and waiting at home and doing nothing. Stand in unemployment line. Entah sejak kapan tepatnya, saya tidak tidak tahu. Pemikiran untuk tidak ingin menyia nyakan moment tiba tiba saja datang. Saya berniat untuk mengikuti naluri saya dulu. Mencari kehidupan dengan cara yang benar benar saya inginkan. Berbisnis dan Menulis. Berjuang membangun dan memperkenalkan produk sembari mengasah keahlian menulis saya. Hal itu yang ingin saya lakukan setiap hari. Selama saya sanggup. Karena semunaya terlihat seperti tantangan dimata saya. I don’t know exactly when I found myself to use my time with my best and never try to waste my time anymore. I would like to life with my way. Writing and doing my own business. I have an eager to build my own product while I still polish my writing skill. I want to do that in every single day as often as I can. It looks like a challenge in my eyes side. Mengenai bisnis, sebenarnya lebih dari setahun belakangan ini. Saya telah berusaha melakukan berbagai bisnis. Dengan modal yang sebisa mungkin saya danai sendiri. Tujuanya satu. Saya ingin bisnis saya siap sebelum saya lulus. Tapi, Zonk. Saya belum berhasil membuat bisnis yang mantap untuk saya sendiri. Namun, tuhan berkata lain. Saya dipertemukan dengan teman teman dekat saya dari tahun pertama kuliah, sebagai partner untuk berbisnis. Dua bulan terakhir kami baru merintis calon usaha yang sedikit demi dedikit mulai menampakan peluang. Berbisnis Frozen Food. Kami ingin menjual produk olahan laut, seperti nugget ikan tuna, rollade, fish ball, fish burger, sosis dan lain lain. Kami memiliki produk dengan merek “CAPTAIN’S OCEAN”. Kami berlima dalam bisnis ini sebagai team, dengan modal yang datang dari salah seorang dari kami. I have been trying to build my own business since one year ago with my own capital resources. I though, it will be good when I have potential business before I graduate. But, I didn’t get anything yet now. God have another plan for me, i and other 3 my classmate in college decided to make business among with them. As start up, we still have many struggles to find where we are going to next step. We are trying to do frozen food business with product such as Nugget, Fish ball, Sausage, and other kind of frozen food. Sedangkkan megenai menulis, sebenarnya ini adalah hobi lama saya. Sejak saya di SMA. Saya merasa begitu hidup saat berhasil menulis sesusatu. Tingkat kesenangan yang berbeda. Saat saya menulis kata kata itu juga terkadang keluar dengan sendirinya. Ada kenyamanan disana, walaupun tidak jarang saya juga memaksakan untuk menulis agar terus terasah. Mungkin inilah yang orang bilang sebagai passion. Selama masa kuliah, hobi ini tidak terlalu saya perhatikan lagi. Hanya sesekali saja saya menulis. Maka dari itu, setelah lulus ini. Saya merasa bahwa menulis akan membawa saya pada sebuah karya. Writing had become my hobby since i was student in senior high school. I feel so alive when I have written about something. It is so special felling. Maybe this is what we call with passion is. In my college time, I was seldom to write and polish my hobby. Accordingly I would like to do it again as my passion. I think, writing will bring me into a masterpiece that I can make by myself. Dan berkarya adalah hal yang paling produktif yang dapat dilakukan dimana saja sejauh kita memiliki gairah untuk melakukanya. Hal ini lah yang banyak sekali dilupakan oleh teman teman lain. Karya dan berkarya. Semua orang lebih mementingkan, Uang dan mencari pekerjan. Mehabiskan waktu berhari hari tanpa henti duduk dikursi dan menghianati keinginan hati sendiri. Keseriusan hidup terlihat begitu serius dan bekerja seakan dapat menyelesaikan semuanya. Creation is the most productive activity and we can do it wherever we like. Unfortunately, there are many friends who forgot about this one. Most of them focus on how to find money machine and always work for that. Many people still lie with them self and keep working for the only one reason, money. There are many friends who forgot with their hobby and passion. Life seem looks so serious and hard in order to hobby and passion is forgotten. Memang benar, saya bukanlah orang yang dapat menjamin keungan teman teman sekalian saat setelah lulus. Saya juga tidak bisa menjamin kalau anda dapat menjadi kaya dengan waktu singkat saat anda mengikuti passion anda untuk hidup. Tapi, kita juga bukanlah orang yang hidup dengan tali dihidung dan dtarik tarik oleh keinginan orang lain. Kita manusia bebas, berumur 20 an dan memiliki semangat besar untuk melakukan banyak hal. Kita memiliki kesempatan yang besar untuk berkarya, dengan atau tanpa gelar dinama kita. Yeah, I am not a guarantor who will assure your finance when you graduated. I cannot assure as well, that you will get rich sooner if you follow your passion. Although, I have to remind you, that we are not a buffalo who have rope in our nose. We have to be free youth with bunch of dream and ton of spirit to realize it. We have a big chance to create our own masterpiece with or without title in our name. Saya yakin sekali semua kita memilki naluri untuk itu. Berkarya untuk memberi tambahan kelas mengajar untuk anak-anak disekitar rumah, berkarya untuk menulis, membuat cerita, dan melukis. Berkarya untuk menolong orang lan yang kurang beruntung. Semua adalah karya karya yang menanti actor dan aktris untuk memainkanya. Apakah kita slah satunya? Namun, rasa malu, kurang pengalaman, atau merasa redah menutup keingnian itu, Jadi, banyak dari kita yang memilih untuk berdiam diri sembari mengutuk keadan kita senidiri. Kehidupan tampak menjadi lebih rumit untuk saat saat seperti itu. Saya akan selalu berdoa agar tidak menemui kondisi ini. Amin. Amin. Everybody have a natural intuition to do it. Creation to give extra class and teach children in our society, creation to write, to create story from our imagination, create a new song from poetry, Creation to help and care for unlucky people in our circle with creative activity. Everything can be a masterpiece in our hand. The creation need a great creator, so why we have to waiting. Just learn and find how we can survive in our life, and never lost to be our self with our masterpiece. Jujur, saya juga adalah sama seperti kita semua. Namun, saya tidak ingin menjadi sama dengan orang yang yang berada dikondisi yang baru saja saya jelaskan. Saya tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selama 6 bulan lagi, 1 tahun atau jauh lebih lama dimasa depan. Hal yang tidak mustahil bila orang yang berada dikondisi yang saya deskripsikan diatas akan lebih kaya dan bahagia dari saya, saya juga tidak bisa memastikan itu, Namun bagi saya, bergerak dan mencoba jauh lebih berharga dibandingkan diam dan menunggu. Meskipun lamaran sudah dikirim ke sepuluh, seratus atau lebih perusahaan, itu bukan berarti kita bebas untuk menunggu. Waktu yang ada bisa sangat berharga saat kita gunakan untuk berjuang dan berkarya. Coba tanyakan lagi dalam diri kita masing masing, sebenarnya apa yang benar-benar ingin kita lakukan? dan apa yang benar benar kita impikan? Sudahkah kita berjalan di jalur yang benar? Berjalan berarti bergerak, dan menunggu bukanlah sebuah jawaban yang termasuk didalamnya. Hidup hanya sekali, jadi hiduplah secara benar dan bahagia. Begitupun usia dan semangat 20 an hanya sekali kita merasakanya. Jadi jangan berhenti untuk mencoba, kita belum tahu saat kita belum mencoba. Jadi, cobalah dengan sebaik baiknya. Honestly, we are the same. Although, I have been trying hard to be different with people who only waiting. I have never know about what will happen in next 6 months later, 1 year or even in our each future. It is so possible if people who only waiting will be more success and rich and happy than me, I cannot ensure about it. However, according to me moves and always tries are much better than only waiting. Even, our application was sent already to ten or hundred company, it doesn’t mean we are allowed to waiting. the availability of time will be more valuable, if we use for fighting and make our own masterpiece. Let’s try to ask your heart, what is the exactly you really want to be? What is your real dream? Have we walked in the right path? Walk means moves, and waiting is not the answer. We live only once, we have only one life on the earth. So make sure, don’t stop trying to be what we want to be. Also with 20 age, it happens once in life. Don’t waste the time. Begitupun saya, saya akan mecoba sebaik baiknya. Memberikan yang terbaik yang saya bisa, saat orang bertanya dimana saya bekerja nanti? Saya akan selalu berusha menjawab nya dengan bangga, “saya mencoba untuk berbisnis dan menulis”. Karena saya yakin mayoritas dari orang yang bertanya tidak memiliki kewajiban dalam membiayai hidup saya. Sedangkan untuk orang tua saya, saya akan selalu memberikan pengertian yang terbaik untuk mereka. Walaupun saya tahu orang tua saya tidak akan memberhentikan supply uang mingguan saya mesikupun telah selesai kuliah. Namun saya akan berusha untuk mencari jalan keluar agar saya bisa menyuplai kebutuhan ekomoni saya sendiri. Secepatnya. Saya membutuhkan waktu untuk melakukan semua yang saya cintai dan mewujudkan mimpi saya. Untuk mewujudkanya, saya membutuhkan uang untuk menyokong hidup saya sendiri. Jadi, apapun yang terjadi nanti, itu adalah bukti bahwa saya sedang berada dalam proses menuju kesuksesan. Termasuk bila saya harus bekerja dulu untuk mencari uang. Saya akan mencari pekerjaan yang sesuai dan akan mendukung impian saya. It will be obtain to me as well, try my best to be writer and businessman. Give the best in me, and when people ask me, “Where do I work?” I will try to answer with proud, “I am trying to make my own business and try to be a writer. Because, I believe that the majority people who will ask me is people who don’t have any responsibility of funding my life. Whereas for my parents, I will always give the best reason to make they understand. To fund myself, I will try to get part time job that will give me money for living by my own financial. I need time to do all things that I love and actualized my dream as much as I can. To make it happen, I need money as well to help me reach my dream. So, everything will happen next, it will prove I am in process. I have to work to fulfill my personal needed. I am trying to find job that support me to achieve my dream. Terakhir, saya hanya ingin mengatakan bahwa kita hanya akan menjadi orang yang terpilih untuk sukses saat kiita berusaha untuk mebuat pilihan itu. Pilihan ada ditangan kita. Lakukan dengan manis, lakukan dengan sesempurna yang bisa kita lakukan. Dan menunggu bukanlah jawaban untuk itu. Last but not least, I just want to say that we will be the chosen one as success people if we are trying to make the option. It is in our hands, it is in our grip. Do it with softly, do it as perfect as we can. And waiting is never being the answer. Jadi, berkaya dan berjuanglah. Ini hidup kita, dan banyak kehidupan orang lain yang menanti kita untuk sukses. So let’s create, let’s fight. This is our life, and there are other lives from people that we love waiting for our success. Mari bergerak, Sekarang…! Let’s move, NOW…!!! “We can be what we want to be” -Robert the equalizer-
0 Comments
Setiap tempat memiliki keindahan yang begitu khas, terkadang suatu lokasi yang kita anggap biasa akan menjadi begitu indah sempurna saat kita mendatanginya diwaktu dan situasi yang berbeda. Kali ini saya ingin menunjukan tempat tempat indah dari sisi selatan Thailand, yang mungkin akan terlihat lebih indah saat anda mendatanginya diwaktu yang tepat. Ini adalah Provinsi Songkhla, yang merupakan salah satau Provinsi yang langsung bersebelahan dengan perbatasan Thailand-Malaysia. Provinsi ini cukup jauh dari pusat Ibu kota Bangkok. Bila melakukan perjalan darat menggunakan kereta api akan memakan waktu lebih dari 14 jam, bila menggunakan bus kurang lebih 11 jam saja. Namun, provinsi ini tidak kalah menarIknya dengan pusat ibu kota Bangkok. Bila anda termasuk orang yang bosan dengan wisata yang terlau ramai, dan kesibukan ala kota besar namun juga tetap ingin merasakan unsur modern dan kebudayaan yang kental, provinsi ini adalah salah satu pilihan yang tepat untuk dikunjungi. Kebanyakan dari tempat indah terletak di kota songkhla, kota administrasi dari provinsi ini. Kota songkhla sendiri bisa ditempuh 30 menit kurang lebih dari pusat perdagngan provinsi ini, Kota Hatyai. Anda akan turun dikota Hatyai bila anda menggunakan bus, kereta api, dan pesawat. Jadi anda membutuhkan van (seperti angkot tertutup) dengan biaya sebesar 30 baht untuk menuju kota songkhla. Tipsnya usahakan berbahasa Thailand untuk mengendari transpotasi dalam kota, menghindari supir nakal yang mengincar turis. Berikut ini adalah spot wisata yang wajib dikunjungi di Provinsi Songkhla. Kita mulai dari pantainya
Pantai yang satu ini kurang lebih sama saja dengan pantai yang lain. Banyak pohon pinus dan pedagang yang menjual makanan disepanjang jalannya. Salah satu makanan yang akan muda ditemui adalah pedagang cumi giling kering. Kebanyakan turis akan mengincar patung mermaid di ujung pantai agar bisa duduk dipangkuan mermaid dan berfoto disana. Ada suatu mitos bahwa bila kita memegang dada sang mermaid kita akan kembali lagi ke kota songkhla cepat atau lambat. Kemudian ada patung Kucing dan tikus yang melambangkan pulau kucing dan tikus yang dapat dilihat dari bibir pantai. Waktu favorit saya untuk datang ke pantai ini adalah pagi, terlebih pagi dibulan-bulan mei dan juni. Pantai samila ini akan berubah menjadi kolam berenang pribadi. Tidak ada ombak sama sekali, airnya tenang dan sangat bersih sehingga kita bisa melihat kaki kita diantara pasir dan bintang laut yang banyak dipantai ini. kita juga bisa berenang dengan jarak yang lebih jauh, persis seperti kolam berenang pribadi terbesar didunia plus dengan keindahan sunrise yang luar biasa. Kami pernah berenang bersama saat merayakan perpisahan sebelum pulang keindonesia. Itu adalah salah satu pagi yang sangat indah dan perpisahan yang ajaib dalam hidup saya. Oh iya piknik disore hari adalah pilihan tepat untuk menikmati santai santai dipantai ini. Kami sering membawa rice cooker, dan semua santapan yang kami masak dahulu bersama teman Thailand dirumah, terus numpang makan deh disana. Refreshing sederhana namun sangat bermakna.
Ini adalah sebuah bukit yang diatasnya terdapat seperti sebuah kuil untuk berdoa bagi umat budha dikota ini. Kita bisa melihatnya dari jauh karena ujung kuil tersebut terlihat kontras dengan balutan kain orange yang besar. Yang paling menarik dari spot ini adalah kita bisa melihat seluruh kota hinga keujung ujungnya dari atas. Permainan pencarian lokasi juga sangat cocok sangat kita menebak dimana posisi tempat kita menginap. Terlebih lagi pemerintah setempat mengelola degan baik spot ini dengan penambahan gembok cinta diatasnya. Ada dua cara menaikinya, apabilia ingini cepat sampai kita bisa menggunakan lift sampai ketas dengan biaya 40 baht. Namun, saya merekomendasikan untuk menaikinya dengan cara yang berbeda meskipun sedikit berat. Menaikinya Dengan anak tangga. Akan banyak penemuan indah yang bisa kita lihat dari sana. Tangganya dapat kita temukan persis disisi berlawan dari lift, dibelakang bukit tepatnya. Tangga besar berbentuk tangan naga akan menyambut kita, setelah itu kita akan melewati hutan hutan bukit dan melewati kolam kolam seperti pemandian para bidadari di mitologi Indonesia, dan beberapa banguan kuno yang tidak akan kita jumpai bila kita menggunakan lift. Dan kabar bagusnya kita bisa menaiki bukit ini secara gratis-tis. Nah uang 40 bahtnya bisa digunakan untuk memeli es krim kelapa yang dijual oleh sepasang suami istri yang luar biasa di dekat tangga kita menaikinya. Kita akan sangat tersentuh saat kita mengetahui kondisi fisik mereka. Bukan kasihan, tapi malah tersindir, karena mereKa yang tuna wisma saja bisa berbisnis. Masa kita yang sehat smepurna tidak bisa. Dan ice cream mereka tetap sangat enak. Datang saja agak sorean, untuk meraskan sensasi angina sepoy sepoy ang menyegarkan dan bila beruntung akan dibonusi cahaya sunset yang mewah oleh tuhan. Oh iya atraksi burung-burung merpati yang sangat banyak dan monyet monyet liar juga menjadi tempat yang tidak membosankan bagi saya. Kita bisa melihatnya persis disamping lift dibawah bukit.
Sebenanya ini adalah sebuah lokasi pelabuhan petikemas, namun banyak yang datang untuk berfoto dikepala naga ini. Persis seperti merlionya Singapore namun ini terlihat lebih khas dan unik dengan balutan kain berwarna warni dan beberpa sesajen yang akan ada setiap hari. Patung ini salah satu tempat berdoa bagi umat budha. Jangan terburu-terburu pulang bila sudah ditempat ini. Bila hanya untuk berfoto saja, tidak cukup bagi saya. Waktu yang tepat disore hari dijam limaan. Masih tetap untuk mengajar sunset yang biasaya tepat dapat kita lihat dibalik patung naga itu. Kemudian kita dapat merefleskiakn jiwa kita disana karena dasar laut yang dalam membawa angin yang sangat mendamaikan, sesekali deburan ombak yang bertemu dengan bebatuan besar akan memercikan air asin kemuka kita. Kita bisa menikmati kedamaian laut hingga malam hari disaat sang naga akan memancarkan air yang berwarna dari sorotan lampu yang menarik. Saya merekomendasikan untuk datang kesini dengan mengendarai sepeda saja, lebih terasa asiknya. Bila memiliki budget yang berlebih bisa makan direstoran laut yang berderet di depan patung naga ini. Em, sup tom yam nya maknyus. Saya jadi ingat, ditempat inilah saya dan teman Indonesia lianya, teman Filipina, dan china berjani untuk bertemu lagi ditanggal yang sama sepuluh tahun lagi, reuni dipatung naga ini. Semoga tuhan memperudah jalan kita untuk bertemu lagi kawan. Salah bila hanya datang berfoto hanya kepala naga, sebenarnya terdapat dua bagian lain dari naga tersebut yaitu ekor naga dan kepala naga di lokasi yang berbeda beda. Akan lebih terlihat unik bila anda berhasil mengumpulkan koleksi foto seluruh bagian tubuh naga. Warga local sering sekali bercanda. Kalau kota songkha ini dijaga oleh seekor naga raksasa karena ekor badan dan kepalanya nya yang tampak berada dilokasi yang berjauhan.
Banyak turis yang kurang mengenal tempat ini. Namun temapt ini menjadi salah satu yang terfavorit bagi saya. Ini adalah kawasan muslim, yang hampir setiap jumat kami mendatanginya, untuk melakukan sholat jumat. Mari saya berbagi rahasia yang sangat umum, haha. Dikawasan ini menjual pisang dan ubi goreng terenak selama saya dithailand. Pisang gorengya hampir sama dengan yang kita miliki, namun lebih tipis, krispi dan ditambahi wijen hitam dan parutan kelapa ditepung saat menggorengnya. Saya bisa menghabiskan satu plastic sendiri, bahkan kami sering rebutan saat menghabiskanya. Kebiasaan. Haha. Ada juga cempedak goreng yang tidak kalah enaknya. Oh iya, tidak jauh dari penjual gorengan yang berada tepat disisi gerbang masuk gang masjid, terdapat juga restoran muslim yang bagi saya juga menyediakan menu nasi daging merah dan lada hitam yang juga paling lezat selama saya hidup diThailand. Dengan harga yang murah meriah hanya 40 baht saja. Namun, kami sudah mulai jarang makan disana saat harus berhemat dan kalau tidak salah sekarang harga nya sudah lebih dari 50 baht. Untuk pemandanganya, tepat dibelakang perkampungan muslim ini terdapat juga laut dengan kemunculan batu besar dibungkusi kain berwarna warni dan uniknya berada diujung tebing, namun tetap bertahan tidak jatuh kelaut, tempat ini direkomendasikan sekali untuk mengambil gambar gambar yang bagus. Maknyus. Namun, kaoseng rada agak sedikit bau ikan dimana mana, karena banyak pedagang muslim yang berdagang hasil laut dipinggir-pinggir jalan. Tapi tetap sempurna.
Nah lokasi yang satu ini berada dikota hatyai. Banyak yang tidak mnegatahui kalau dikota hatyai itu ada pagoda untuk umat budha china beribadah. Tinggi sekali terdapat lebih dari 12 lantai. Saya suka disini karena anginnya sangat kencang diatas pagoda, dan kita dapat melihat kota hatyai dari atas. Terlebih lagi diatas ada lonceng besar yang bisa kita bunyikan dan suaranya menggaung sampai kebawah pagoda. Butuh perjuangan memang untuk mendaki bertaus ratus tangga melingkari bangunan pagoda, namun tidak bakal rugi bila kita sudah sampai diatas, untuk yang tidak mau keatas bisa juga berwisata alam lain dipemakaman khusus di bawah pagoda. Bentuk makamnya unik sekali, ratusan patung-patung bewarna emas dideretkan dengan rapi seperti barisan tentara, sebelumnya saya tidak tahu kalau itu makam, jadi sibukah saya bertanya apa maksud foto besar yang ada di setiap patung dan bolongan dibelakang patung, ada juga dupa dupa disekitarnya. Jadilah saya bercanda dan terus ribut menanyakan banyak hal dari apa yang saya lihat, terus tiba tiba teman Thailand saya memukul kepala saya dan mengatakan jangan berisik ini makam, saya kikuk dan tidak berisik lagi, tapi foto foto tetap dilakukan. Untuk masuki kepagoda ini tidak bayar kok, tapi tetap harus sopan, ingat jangan terlalu berisik. Terlebih bila ada teman thailand disamping anda, haha.
Pasar ini biasanya disebut Talad Nam (pasar air) dalam bahasa Thailandnya. Ini adalah pasar terapung buatan. Tidak seperti yang ada dikalimantan, Indonesia. Pasar ini berada dilokasi danau yang juga buatan. Naah pedagananya memang berada diatas kapal namun kapalnya tidak bergerak hanya berjejer saja dipingging danau. Namun suasana floatingnya juga tetap terasa, karena saat membeli makanan penjual akan mengacungkan tongkat untuk kita memasukan uang terus tongkat itu juga berfungsi untuk kita mengambil makananya kelak. Nah waktu yang tepat untuk datang keloaksi ini adallah saat perayaan loy katrong dibulan November. Karena pasar ini akan lebih terlihat indah dengan ratusan lampion yang dinyalakan terbang, dan danau buatan akan penuh dengan rangakaian Bunga yang terbuat dari potongan batang pisang sebagai wadahnya. Hampir seluruh pedagang merupakan warga muslim yang menggunkaan jilbab, hal ini dikarenakan pasar utama dari pasar inni adalah turis dari Malaysia. Hanya itu dulu rekomendasi tempat wisatanya, untuk merasakan sensasinya datang saja langsung kesana. Kita dapat melihat dan merasakan sebuah keindahan apabila terdapat kisah didalamnya. Sehingga memori itu tidak akan mudah terlupakan. Begitupun dengan setiap lokasi yang saya ceritakan tadi, selalu ada kecerian, semangat dan rencana yang kami lakukan bersama teman teman. So, direkomendasikan untuk menikmatinnya dengan orang lain, agar keceriaan itu bisa kita kenang bersama sama. Artikel ini dipersembahkan untuk provinsi songkhla yang indah dan teman teman yang selalu ada disaat saya merasakan keindahan itu. Lain kali semoga saya bisa berkjung bersama keluarga agar terasa lebih komplit kecerianya. Salam rindu dari bumi Bengkulu.
|
Author
I am Indonesian. My name is Diogi. So interest with business and entrepreneurship. I am creating Social Business to find the best method to teach entrepreneurship and help people to meet their potential for facing future. Like traveling and writing. Archives
July 2021
Categories |